Angklung
Angklung
Angklung adalah alat musik
tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan
dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu)
sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar.
Angklung
yang merupakan alat musik tradisional berasal dari bambu, biasa menggunakan
jenis bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Alat musik ini
dibentuk menjadi tabung-tabung sebagai ruas yang akan dimainkan (dengan cara
digoyang), terdiri atas beragam jenis mulai yang terkecil hingga terbesar.
Angklung
biasa dimainkan oleh masyarakat Jawa Barat. Konon, dulu kerap dipakai saat
ritual untuk menarik perhatian Dewi Padi (Sri Pohaci) untuk turun ke Bumi agar
dapat menyuburkan tanaman padi di sawah.
Asal-usul
penciptaan alat musik angklung pun dipercaya tidak jauh dari ritual bertanam
padi tersebut. Tradisi masyarakat Sunda yang mempunyai mata pencaharian dari
bertani sangat mempercayai kehadiran Sri Pohaci sebagai pemberi kehidupan
(dikenal dengan tradisi hirup hurip).
Tradisi
permainan angklung merupakan pengiring untuk alunan senandung untuk ritual
terhadap Dewi Padi tersebut, melahirkan musik dan lagu yang khas. Selain itu,
ritual penghormatan terhadap Dewi Padi juga dimaksudkan untuk ritual penolak
bala dan bencana (ritual nyinglar), sawah mereka dihindarkan dari hama dan
bencana. Musik angklung mengiringi pula saat dilakukan panen padi.
Perkembangan
selanjutnya, alat musik tradisional angklung meluas hingga ke seantero Jawa dan
seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, dewasa ini, angklung telah dikenal di
mancanegara, seperti yang telah diklaim oleh negara tetangga kita bahwa
angklung merupakan warisan budaya mereka.
Kita
patut berbangga hati karena pada 18 November 2010 badan kebudayaan dunia UNESCO
menetapkan angklung sebagai alat musik warisan Indonesia untuk dunia. Angklung,
jelas alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, Indonesia.
Angklung Hamburg – Indonesian Day – Pileuleuyan
Komentar
Posting Komentar