Upacara Tingkeban
Upacara Tingkeban
Upacara
Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu
mengandung 7 bulan. Upacara ini dimaksudkan sebagai bentuk permohonan
atas keselamatan bagi sang bayi dan ibu yang melahirkan. Tingkeban
sendiri berasal dari kata tingkeb yang memiliki arti tutup,
maksudnya sang ibu yang sedang mengandung selama 7 bulan tidak boleh
bercampur dengan suaminya hingga empat puluh hari sesudah persalinan dan
sebagai tanda agar sang ibu tidak bekerja terlalu berat karena bayi
yang dikandung sudah besar. Hal ini diperlukan untuk menghindari segala
hal buruk yang tidak diinginkan.
Didalam
upacara ini, biasanya diadakan pengajian yang dilakukan dengan membaca
ayat-ayat suci Al-Quran. Disamping membaca ayat-ayat suci, juga
dipersiapkan peralatan yang diperlukan dalam upacara memandikan ibu
hamil dan yang terutama adalah menyediakan Rujak Kanistren
yaitu rujak yang terdiri dari 7 macam buah-buahan. Prosesi upacara ini
adalah sang ibu yang sedang hamil dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat
dengan air kembang 7 rupa. Pada guyuran terakhir dimasukan belut hingga
mengenai perut ibu hamil, hal ini dimaksudkan agar nantinya di dalam
proses kelahirannya dapat berjalan lancar dan tanpa ada hambatan yang
berarti.
Komentar
Posting Komentar